Surgaku
adalah air yang mencurahkan bening. Buih-buih pertama yang lafasnya
nafas pupus daun dengan anggur, kopi dan mimpi mabuk sendiri
Surgaku masih kamar kecil yang lembab penuh asbak, abu dan lumut.
Tanpa selembar rambut
pun menyeberanginya. Aku telah bersaksi kepadamu tentang surga dan dia
yang sempat terlupa. Angin yang bergasing telah mematahkan
tulang-tulang rusuknya demi seutas nafas hantu ular belang
|